
Tepat tanggal 21 Maret menjadi peringatan Hari Hutan Internasional. Penetapan Hari Hutan Internasional ini ditetapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya keberadaan semua jenis hutan dan pohon di luar hutan.
Hari Hutan Internasional atau International Day of Forest pertama kali diperingati pada tanggal 21 Maret berdasarkan resolusi PBB 67/200 bulan Desember tahun 2012 silam. PBB mendorong negara-negara anggota untuk memperingati Hari Hutan Internasional ini dengan melakukan kegiatan yang mengangkat isu hutan dan pohon.
Sebagaimana yang telah kita ketahui selama ini, hutan merupakan sumber daya alam yang berperan penting dalam kehidupan manusia, hutan juga sangat besar sekali manfaatnya dalam lingkungan manusia. Menjaga dan melestarikan hutan menjadi tugas yang wajib bagi kita semua, makhluk hidup di bumi. Karena kelestarian yang terjaga akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan kita sendiri nantinya.
Setiap tahunnya, 13 juta hektare hutan (luas yang kurang lebih sama dengan luas negara Inggris) menghilang dari muka bumi. Bersamaan dengan hilangnya hutan, hilang pula ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk spesies tumbuhan dan hewan langka. 80% keanekaragaman hayati berdiam di hutan. Deforestaasi menyebabkan 12 hingga 18 persen emisi karbon dunia tidak terserap, dan nilai tersebut setara dengan emisi karbon dari transportasi di seluruh dunia. Hutan juga merupakan media sekuestrasi karbon yang utama. Selain ekosistem, populasi manusia terutama masyarakat adat di sekitar hutan sangat bergantung pada hasil hutan non-kayu untuk penghidupan mereka.
Udara yang bersih bisa dihasilkan oleh hutan yang ada di sekitar kita, penyerapan karbon dioksida yang dikeluarkan membantu kita untuk mengurangi kadar racun dalam kehidupan sehari-hari, dan dengan demikian sudah selayaknya kita menjaga dan melestarikan hutan di sekitar kita agar tercipta lingkungan yang sehat dan bebas dari udara yang tercemar..
Maka dari itu, peringatan Hari hutan internasional merupakan momentum bagi manusia untuk semakin menyadari bahwa pemanfaatan hasil hutan harus diimbangi dengan upaya pelestarian untuk keberlangsungan hutan itu sendiri.
Sumber : detikcom
Aksi Social APCS; Indahnya Berbagi
Bagaimana Kita Melindungi Bumi Ini
Hari Satu Juta Pohon Sedunia
Manfaat Lahan Basah Bagi Kehidupan Manusia
Mari Lebih Menghargai Air
Virtual Office Membantu Menghemat Biaya Bisnis dan Menjaga Lingkungan
Bahaya Kantong Plastik
EKSISTENSI HUTAN MANGROVE
Kapuk Indonesia yang Terkenal
YONGKI IKHTIYANTO SEBAGAI MANAGING DIRECTOR APCS
PT. PANDU MAHA WANA (ASIA PACIFIC CONSULTING SOLUTIONS) SEBAGAI ANGGOTA BARU FSC®
Menyambut Policy Manager FSC® Asia Pacific Di Indonesia
Pertemuan Regional Asia Pasifik : Pedoman Pengelolaan Hutan Alam Publik yang Berkelanjutan di Negara Tropis melalui Konsesi Hutan dalam Konteks Agenda 2030
UDARA BERSIH SEMAKIN “MAHAL†KARENA KARBON, MENGAPA?
Premier Asian Event 2016 untuk Industri Pulp, Kertas, Board, Kemasan, Cetakan dan Karton
Asia-Pacific Forestry Week (APFW) 2016
TBI-APHI International Wood Trade Event 2016 “Indonesian Tropical Hardwood – Berkelanjutan, Kualitas, Bergaransi“
APCS merayakan ulang tahun yang ke-5!
Melawan Kebakaran Lahan Gambut dengan Peat FireX
Sertifikasi FSC memberikan manfaat finansial bagi bisnis hutan tropis, seperti ditunjukkan oleh laporan WWF terbaru
Penghancuran Gambut, Subsidensi Tanah dan Banjir di Asia Tenggara
APCS berpetualang!
Audit Rimba Raya Conservation 2015
Berita Terkini - Januri 2015
APCS's High Conservation Value Identification for APP: World's Largest and Most Complex Assessment